Jumat, 27 Februari 2015

DAMPAK BAHAYA ASAP KENDARAAN BERMOTOR BAGI KESEHATAN

 Udara yang bersih merupakan kebutuhan bagi manusia. Manusia membuhtukan udara yang bersih, membutuhkan oksigen yang bersih tanpa tercemar dengan gas-gas yang dapat membahayakan bagi kesehatan mereka. Seiring perkembangan teknologi yang begitu pesat rasanya sulit untuk sekarang ini kita bisa menghirup udara yang bersih. Apalagi untuk orang seperti kita yang hidup dikota, menghirup udara yang bersih mungkin hanya bisa dinikmati pada pagi hari sebelum jam kerja. Sebelum kendaraan bermotor dihidupkan oleh para pemiliknya.

Dari Kantor Kepolisian Republik Indonesia mencatat pada tahun 2012 jumlah dari mobil penumpang ada 8.891.041, Bis ada 2.250.109, Truk ada 4.687.789, Sepeda motor 61.078.188, dan total keseluruhan ada 76.907.127. Data tersebut juga mengalami peningkatan tiap tahunnya dan tahun ini tentunya jumlah dari kendaraan bermotor di indonesia sudah bertambah banyak. Permasalahan-permasalahan mulai timbul terkait pertambahan kendaraan bermotor yang semakin lama semakin membludak. Mulai dari permasalahan macet, meningkatnya angka kecelakaan, polusi udara, dan global warming.
        
Global warming seakan menjadi isu global yang labat laun akan membahayakan kehidupan manusia. Ozon bocor dan mencairnya gletser dikutub bumi merupakan dampak dari global warming. Tidak kalah bahayanya dengan global warming yang siap mencairkan es di kutub, yaitu bahaya polusi udara. Ya, gas buang yang berasal dari kendaraan bermotor pengguna bahan bakar fosil ternyata banyak mengandung banyak zat gas yang membahayakan bagi kesehatan manusia.

Untuk penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) bensin dalam motor bakar akan selalu mengeluarkan senyawa-senyawa seperti CO (karbon monoksida), THC (totalhidro karbon), TSP (debu), NOx (oksida-oksida nitrogen) dan Sox (oksida-oksida sulfur). Premium yang dibubuhi TEL, akan mengeluarkan timbal (Lead). Solar dalam motor diesel akan mengeluarkan beberapa senyawa tambahan disamping senyawa tersebut di atas, yang terutama adalah fraksi-fraksi organik seperti aldehida, PAH (Poli Alifatik Hidrokarbon), yang mempunyai dampak kesehatan yang lebih besar (karsinogenik), dibandingkan dengan senyawa-senyawa lainnya.
Dampak dari asap kendaraan bermotor bagi kesehatan, antara lain:

1.Karbon monoksida
Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan  rasa sakit pada mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan  hemoglobin dalam darah membentuk COHb (karboksihemoglobin).

2.Oksida Belerang
Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan berekasi dengan air dalam sluran   pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.

3.Oksida nitrogen
NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas materi.

Penyakit yang disebabkan oleh asap kendaraan:
1.       Gelisah
2.       Iritasi mata
3.       Bronchitis kronik (menahun)
4.       Penyakit jantung
5.       Dll.

Pengendalian:
Hasil penelitian di beberapa kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotor memberikan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC sebesar 88,90% (Bapedal, 1992).

Mengingat kendaraan bermotor mempunyai andil terbesar dalam polusi udara, maka pengendalian polusi udara juga berarti pengendalian emisi kendaraan bermotor. Selain itu juga untuk mahasiswa yang punya intelektual dan kesadaran terhadap lingkungan yang tinggi alahkah baiknya untuk bisa menggunakan sepeda motornya sesuai kebutuhan agar bisa mengurangi sedikit dari polusi udara akibat kendaraan bermotor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar